Haloo Sobat Abqory !!!
Summary:
Nasib Petani dan pertenak kesejahtrahannya di bawah garis kemakmuran, jarang sekali anak muda bermimpi menjadinya, 70 persen pemuda tidak tertarik, petani dan peternak lebih memilih menjual hasilnya kepada tengkulak karena kemudahan akses kepada konsumen. Pemerintah sudah menganggarkan dana dan industri keuangan syariah telah menerbitkan produk KUR Syariah untuk kemudahan permodalan serta kreatifitas anak muda dan sinergi para stakeholder bisa menjadi solusi pengembangan kesejahterahan petani dan peternak.
Pembahasan:
Sedih! Nasib petani dan peternak saat ini kesejahtrahanya di bawah garis kemakmuran, padahal negara kita adalah negara agraris, namun faktanya demikian apakah pernah kamu mendengar anak yang ingin menjadi petani atau peternak? Sepertinya jarang sekali anak-anak saat ini bermimpi menjadi petani atau peternak. Menurut data survei Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) 70 % persen pemuda indonesia tidak tertarik menjadi petani. Hal ini didukung pula dengan data laporan oleh Bank Dunia atau World Bank ”Pendapatan pertanian mendorong pengentasan kemiskinan di pedesaan. Namun demikian, banyak petani tetap miskin karena mereka terkendala pada produktivitas rendah dalam strategi pemenuhan kebutuhan hidup dan produksi beras”
Bisa dibayangkan petani dan peternak hanya mendapatkan sedikit keuntungan dibanding para tengkulak yang mampu meraup hingga 600 % persen, karena kemudahan akses penjualan kepada konsumen. Faktor teknis seperti ini yang membuat petani dan peternak masih terbelenggu oleh para tengkulak.
Lantas bagaimana solusi yang mampu kita lakukan?
Menteri Pertanian menyerukan agar petani dan peternak tidak perlu bergantung lagi pada tengkulak agar terhindar dari sistem ijon yang merugikan. Kebutuhan petani membeli pupuk, bibit, dan pestisida serta peternak untuk membeli hewan obat-obatan dan pakan kini dapat tercover dengan adanya produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bantuan pemerintah dan Lembaga Keuangan Syariah.
Selain itu pemberdayaan anak-anak muda serta mahasiswa dalam program merdeka belajar bisa digunakan untuk menambah daya dorong perkembangan kesejahterahan para petani dan peternak, mulai dari efektifitas dan efiseinsi metode pengelolaan pertanian maupun peternakan hingga pada proses ditangan konsumen. Maka jika seluruh lembaga pemerintahan dan akademisi serta praktisi bersinergi dengan baik petani dapat merdeka dari belenggu kemiskinan dan terbebas dari permainan tengkulak.
Terima Kasih
Selamat Membaca!
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Penulis:
Muhamad Afifullah, SH
Reviewer & Penanggung Jawab:
Rifqi Abqory Najih, SH., CBLC
(Bagi teman-teman yang hendak berkontribusi dalam penulisan artikel dan berita di Abqory Sharia dapat mengisi formular pendaftaran berikut: https://bit.ly/tulisanabqory)
Daftar Rujukan:
- Kementrian Pertanian
- Dinas Pertanian
- Universitas Al Azhar Indonesia
- Republika
- CNBC
- Detik Finance
- Jawa Pos
- Antara News
- Kompas