Halo Sobat Abqory Media!
Sudahkan kamu merdeka finansial? Atau malah belum tau bagaimana merdeka finansial itu?
Jika kamu belum tau, yuk simak penjelasan di bawah untuk mengetahui tanda-tanda dan penjelasannya ya!
Summary:
1. Inflasi mengakibatkan lesunya kegiatan ekonomi pada minat masyarakat untuk berinvestasi dan menjadi penghambat lapangan kerja.
2. Investasi syariah terbagi menjadi dua macam yaitu investasi syariah pada sektor riil dan investasi syariah pada sektor jasa keuangan.
Pada umumnya, beberapa ahli mengartikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga barang konsumsi utama seperti makanan, perumahan, dan pakaian dengan diikuti kelangkaan secara terus-menerus. Hal ini mengakibatkan masyarakat perlu terus mengeluarkan biaya yang besar untuk memenuhi kelangkaan tersebut, sehingga menggerus nilai uang dan nilai belinya.
Kemudian penyebab inflasi, menurut para ahli terbagi menjadi empat, yaitu:
- Demand pull inflation yang timbul akibat permintaan bertambah mengikuti lonjakan jumlah peredaran uang yang banyak selama jangka waktu tertentu;
- Cost push inflation yang ada karena harga penawaran atas suatu barang bertambah terus-menerus tanpa diikuti kenaikan produksi;
- Mixed inflation atau inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi karena permintaan dan penawaran atas suatu barang terjadi secara bersamaan yang mengakibatkan persediaan dan produksi barang menjadi turun, serta tidak adanya barang pengganti;
- Expectation inflation yang merupakan inflasi yang timbul karena ekspektasi pelaku ekonomi atas masa depan yang lebih baik, inflasi ini bisa menyebabkan inflasi lain seperti, demand pull inflation atau cost pull inflation.
Sobat Abqory Media, inflasi memiliki dampak bagi perekonomian yaitu mengakibatkan lesunya kegiatan ekonomi pada minat masyarakat untuk menanamkan modalnya. Sedangkan inflasi hanya bisa dihilangkan dengan investasi. Investasi memiliki fungsi sebagai komponen pengeluaran agregat, pendapatan nasional serta ketahanan modal, dan perkembangan ekonomi. Dewasa ini, investasi akrab dikaitkan dengan merdeka finansial atau merdeka secara finansial oleh generasi muda.
Merdeka finansial dapat dirasakan jika seseorang tidak lagi merasakan dampak dari inflasi. Karena makna dari merdeka finansial sendiri bukan hanya memiliki banyak uang, melainkan dapat memenuhi harapan hidup yang pantas, berkecukupan, dan bebas dari hutang. Tanda-tanda dari merdeka finansial sendiri bisa dikenali melalui beberapa indikator, yaitu:
- Kesehatan dan jiwa yang terjamin oleh adanya asuransi;
- Masa depan tidak perlu dikhawatirkan karena adanya investasi;
- Adanya dana untuk di masa-masa pensiun;
- Adanya dana pendidikan untuk anak di kemudian hari (jika memutuskan untuk memiliki anak);
- Melakukan utang untuk kegiatan produktif yang bisa mengembalikan modal awal serta keuntungan untuk diri sendiri; dan
- Ketersediaan dana darurat.
Untuk mewujudkan indikator tersebut, dikenal juga segitiga pengelolaan uang dalam pengelolaan dana yang ada, dimulai dengan pemastian ketersediaan dana untuk kebutuhan sehari-hari serta tabungan biasa, kemudian berlanjut penyisihan untuk tabungan dana darurat atau asuransi, dan dana untuk investasi. Dalam pelaksanaan piramida ini harus berjenjang, jadi tidak bisa saling melangkahi.
Setelah Sobat Abqory Media mengetahui bahwa keberhasilan dalam merdeka finansial diwujudkan dengan investasi pada sektor produktif. Kamu perlu tahu sejatinya di Indonesia ada dua sistem yaitu konvensional dan syariah. Kali ini kita akan membahas ragam investasi syariah:
1. Sektor Riil
Adalah investasi pada aset atau faktor produksi yang bertujuan untuk melakukan usaha (bisnis). Misalnya emas, intan, perak, perkebunan, rumah, tanah, toko, dan lainnya yang mana investasi ini dapat dilihat secara fisik dan dapat diukur dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Investasi dalam bentuk ini memiliki upaya yang cukup besar sehingga memberikan keuntungan yang besar juga bagi masyarakat luas tentunya sesuai dengan konsep syariah, beberapa di antaranya yaitu:
- Investor akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan besar investasi yang ditanamkan dan sesuai dengan akad awal menurut prinsip syariah.
- Rekanan investor akan mendapatkan tambahan modal sehingga memiliki kemampuan untuk meneruskan usahanya.
- Pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan baik, misal berinvestasi pada bidang perkebunan, pertokoan, dan bisnis lainnya.
- Bila berinvestasi di properti misalnya, seperti rumah, ruko, tanah, atau apartemen yang diperoleh melalui cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR), tetapi secara seketika investasi ini dapat menghasilkan profit dengan cara menyewakan properti tersebut.
- Adanya kompetensi yang sehat, misal antara investor dan pengelola modal.
- Bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain karena adanya penambahan lapangan kerja yang dapat disedot dari adanya investasi.
- Emas sebagai investasi sektor riil juga memberikan keuntungan berupa, kebal terhadap inflasi, kemudahan (liquid) dalam menjual atau membelinya, bersifat tahan lama, komoditi produksi yang tidak dikenakan pajak, serta harganya yang dalam jangka panjang cenderung sama bahkan terkadang mengalami kenaikan.
- Pada sektor riil, hak kepemilikan cenderung milik pribadi seutuhnya, tidak bergantung pada institusi tertentu.
Meskipun investasi pada sektor riil memiliki banyak keuntungan, namun investasi juga memiliki beberapa risiko yang diantaranya:
- Risiko kehilangan modal;
- Produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali; dan
- Minimnya dampak (Impact) terhadap ekonomi mikro secara nyata (riil).
2. Sektor Jasa keuangan
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah membuat ketentuan dalam fatwa-fatwanya terkait investasi sesuai syariah dalam pasar modal. Adapun produk-produk yang bisa dipilih dalam berinvestasi di bidang sektor jasa keuangan syariah adalah.
- Saham Syariah
Yaitu saham yang pada dasarnya sesuai syariah karena merupakan penyertaan modal. Kemudian perlu memperhatikan kehalalan produk yang dijual atau diproduksi dan rasio keuangan yang berupa utang berbasis riba tidak lebih dari 45 persen dan pendapatan non halal maksimal 10 persen. - Reksa Dana Syariah
Investasi reksa dana memberikan kesempatan untuk investor yang memiliki dana kecil, hal itu karena konsep reksa dana adalah menghimpun dana secara luas untuk diinvestasikan kepada instrumen pasar modal oleh Manajer Investasi dimana keuntungan terbagi atas jasa atau ujrah investasi. - Sukuk
Sukuk berbeda dengan obligasi. Sukuk bukanlah surat utang melainkan bukti kepemilikan bersama atas suatu aset, sedangkan obligasi adalah surat utang. Sukuk mendapatkan opini syariah dan obligasi tidak. Sukuk juga dibagi dua berdasarkan penerbitnya, yaitu sukuk korporasi dan sukuk negara. Perbedaannya, untuk sukuk korporasi umumnya tidak dalam bentuk ritel, sedangkan sukuk negara sudah dijual dalam bentuk ritel.
Investasi syariah pada sektor jasa keuangan memiliki upaya yang relative kecil, sehingga keuntungan yang didapatkan juga relatif lebih kecil antara lain: -
-
- Bebas riba;
- Menggunakan perhitungan berdasarkan unsur kekeluargaan sehingga bisa meminimalisir risiko yang kemungkinan terjadi;
- Semua proses dan pengelolaan pada bank syariah haruslah didasarkan atas syariat Islam sehingga menjadi lebih aman dan nyaman;
- Investasi halal karena karena pengelolaan investasinya menjamin halal seutuhnya dari hasil yang diperoleh; dan
- Digunakan sebagai sarana aktivitas kegiatan sosial.
-
Sudah sewajarnya jika ada keuntungan maka akan ada risiko juga. Seperti halnya dengan keuntungannya, karena upaya investasi syariah pada sektor riil relatif lebih kecil maka risiko yang akan didapatkan juga lebih kecil. Berikut adalah risiko investasi syariah di bidang sektor jasa keuangan syariah:
-
-
- Risiko kehilangan modal karena harga unit atau lembar saham investasi syariah yang kerap berubah mengikuti pasar;
- Risiko ketidakpastian return; dan
- Sulit menjual produk investasi karena kurang mengenali produk yang dibeli dan dampaknya di masa mendatang.
-
Sekian penjelasan dari Abqory Media. Semoga bermanfaat dan tunggu artikel selanjutnya ya!